Sabtu, 25 Februari 2012

ALLAHMU adalah ALLAHKU.


RUT 1:15-18

1:15 Berkatalah Naomi: "Telah pulang iparmu   kepada bangsanya dan kepada para allahnya;   pulanglah mengikuti iparmu itu."
1:16 Tetapi kata Rut: "Janganlah desak aku meninggalkan engkau  dan pulang dengan tidak mengikuti engkau; sebab ke mana engkau pergi,   ke situ jugalah aku pergi, dan di mana engkau bermalam, di situ jugalah aku bermalam: bangsamulah bangsaku   dan Allahmulah Allahku 
1:17 di mana engkau mati, akupun mati di sana, dan di sanalah aku dikuburkan. Beginilah kiranya TUHAN menghukum aku, bahkan lebih lagi  dari pada itu, jikalau sesuatu apapun memisahkan aku  dari engkau, selain dari pada maut!"
1:18 Ketika Naomi melihat, bahwa Rut berkeras untuk ikut bersama-sama dengan dia, berhentilah ia berkata-kata   kepadanya.



Dari pembacaan kita rupa-rupanya nampak bahwa Naomi telah menyalurkan imannya pada Tuhan Allah melalui teladan dan ajaran kepada Rut (bd. Ul 11:18-19).


Iman Rut pada Allah membuatnya tetap setia dalam kasihnya kepada Naomi.


Rut menjadi contoh dari prinsip ilahi bahwa "barangsiapa kehilangan nyawanya karena Aku, ia akan memperolehnya" (Mat 10:39; bd. Rut 4:13-17).


Rut tidak lagi menempatkan hubungan darah/ keluarga sebagai pengikat utama dalam keluarga, tapi dia  menempatkan Imannya, hubungannya dengan Allah sebagai pengikat persaudaraan.

Berapa banyak dari kita tidak mampu meniru sikap Rut ini banyak orang tidak mampu untuk berdamai dengan keluarganya yang notabene adalah saudara sedarah, seayah atau ibu.


Saat ini Firman Tuhan melalui kehidupan Rut, mengajarkan kepada kita didalam Kristus kita adalah saudara, sebab ada darah Yesus yang telah mempersatukan.

Dan kini saatnya kita lebih memperhatikan saudara-saudara kita seiman.

Selamat melayani! (sch)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar