4:1 Ketika lawan orang Yehuda dan Benyamin mendengar, bahwa orang-orang yang pulang dari pembuangan itu sedang membangun bait suci bagi TUHAN, Allah Israel,
4:2 maka mereka mendekati Zerubabel serta para kepala kaum keluarga dan berkata kepada mereka: "Biarlah kami turut membangun bersama-sama dengan kamu, karena kamipun berbakti kepada Allahmu sama seperti kamu; lagipula kami selalu mempersembahkan korban kepada-Nya sejak zaman Esar-Hadon, raja Asyur, yang memindahkan kami ke mari "
4:3 Tetapi Zerubabel, Yesua dan para kepala kaum keluarga orang Israel yang lain berkata kepada mereka: "Bukanlah urusan kita bersama , sehingga kamu dan kami membangun rumah bagi Allah kami, karena kami sendirilah yang hendak membangun bagi TUHAN, Allah Israel, seperti yang diperintahkan kepada kami oleh Koresh, raja negeri Persia."
4:4 Maka penduduk negeri itu melemahkan semangat orang-orang Yehuda dan membuat mereka takut membangun.
Pada pembacaan kita pada Ezr 4:3 Zerubabel dan Yesua menolak untuk mengikat persekutuan dengan "penduduk negeri itu" dan pada ayat4:4 ditegaskan bagaimana mereka hidup menurut prinsip alkitabiah yang menuntut pemisahan dari penyembahan berhala dan kompromi dengan dunia
Meskipun konsekwensinya dari Penolakan untuk menerima pluralisme agama ini mengakibatkan pertentangan dan penganiayaan untuk umat Allah yang setia (ayat Ezr 4:4-24)
Menurut Alkitab, pemisahan itu meliputi dua hal yaitu:
- Memisahkan dirimu secara moral dan rohani dari dosa dan dari segala sesuatu yang bertentangan dengan Yesus Kristus, kebenaran, dan Firman Allah;
- Mendekatkan diri kepada Allah dalam suatu persekutuan yang akrab dan intim melalui penyerahan diri, penyembahan, dan pelayanan. Pemisahan dalam pengertian ganda ini menghasilkan suatu hubungan di mana Allah menjadi Bapa sorgawi kita yang hidup bersama kita sebagai Allah kita, dan sebaliknya kita menjadi anak-anak-Nya laki-laki dan anak-anak-Nya perempuan (2Kor 6:16-18).
- Membenci dosa, ketidakbenaran, dan sistem dunia yang bejat (Rom 12:9),
- Melawan doktrin palsu (Gal 1:9);
- Kasih yang tulus terhadap mereka yang darinya kita harus pisahkan diri ; Gal 6:1;
- Takut akan Allah sementara kita menyempurnakan kekudusan (2Kor 7:1).
- Maksud dari pemisahan ini ialah agar sebagai umat Allah kita dapat:
- Bertekun dalam keselamatan (1Tim 4:16), iman (1Tim 1:19; 6:10,20-21) dan kekudusan (Yoh 17:14-21; 2Kor 7:1);
- Hidup semata bagi Allah sebagai Tuhan dan Bapa kita (Mat 22:37); dan
- Menginsafkan dunia yang tidak percaya ini akan kebenaran dan berkat-berkat Injil (Yoh 17:21).