Selasa, 22 Maret 2011

BERPEGANG TEGUH PADA IMANMU

EZRA 4

4:1 Ketika lawan orang Yehuda  dan Benyamin mendengar, bahwa orang-orang yang pulang dari pembuangan itu sedang membangun bait suci bagi TUHAN, Allah Israel,
4:2 maka mereka mendekati Zerubabel serta para kepala kaum keluarga dan berkata kepada mereka: "Biarlah kami turut membangun  bersama-sama dengan kamu, karena kamipun berbakti kepada Allahmu sama seperti kamu; lagipula kami selalu mempersembahkan korban kepada-Nya sejak zaman Esar-Hadon,  raja Asyur, yang memindahkan kami ke mari "
4:3 Tetapi Zerubabel, Yesua dan para kepala kaum keluarga orang Israel yang lain berkata kepada mereka: "Bukanlah urusan kita bersama , sehingga kamu dan kami membangun rumah bagi Allah kami, karena kami sendirilah yang hendak membangun bagi TUHAN, Allah Israel, seperti yang diperintahkan kepada kami   oleh Koresh, raja negeri Persia."
4:4 Maka penduduk negeri itu melemahkan semangat orang-orang Yehuda dan membuat mereka takut membangun.   

Pada pembacaan kita pada Ezr 4:3 Zerubabel dan Yesua menolak untuk mengikat persekutuan dengan "penduduk negeri itu" dan pada ayat4:4 ditegaskan bagaimana mereka hidup menurut prinsip alkitabiah yang menuntut pemisahan dari penyembahan berhala dan kompromi dengan dunia
Meskipun konsekwensinya dari Penolakan untuk menerima pluralisme agama ini mengakibatkan pertentangan dan penganiayaan untuk umat Allah yang setia (ayat Ezr 4:4-24)

Menurut Alkitab, pemisahan itu meliputi dua hal yaitu:
  1. Memisahkan dirimu secara moral dan rohani dari dosa dan dari segala sesuatu yang bertentangan dengan Yesus Kristus, kebenaran, dan Firman Allah;
  2. Mendekatkan diri kepada Allah dalam suatu persekutuan yang akrab dan intim melalui penyerahan diri, penyembahan, dan pelayanan. Pemisahan dalam pengertian ganda ini menghasilkan suatu hubungan di mana Allah menjadi Bapa sorgawi kita yang hidup bersama kita sebagai Allah kita, dan sebaliknya kita menjadi anak-anak-Nya laki-laki dan anak-anak-Nya perempuan (2Kor 6:16-18).
Pada hal ini Sikap kita dalam pemisahan ini harus nampak dalam hal
  1. Membenci dosa, ketidakbenaran, dan sistem dunia yang bejat (Rom 12:9),
  2. Melawan doktrin palsu (Gal 1:9);
  3. Kasih yang tulus terhadap mereka yang darinya kita harus pisahkan diri ; Gal 6:1;
  4. Takut akan Allah sementara kita menyempurnakan kekudusan (2Kor 7:1).
  5. Maksud dari pemisahan ini ialah agar sebagai umat Allah kita dapat:
  • Bertekun dalam keselamatan (1Tim 4:16), iman (1Tim 1:19; 6:10,20-21) dan kekudusan (Yoh 17:14-21; 2Kor 7:1);
  • Hidup semata bagi Allah sebagai Tuhan dan Bapa kita (Mat 22:37); dan
  • Menginsafkan dunia yang tidak percaya ini akan kebenaran dan berkat-berkat Injil (Yoh 17:21).
Bagaimana dengan kita? sebab kita sering berkompromi dengan dosa, dan ini adalah salah satu tanda kita terperosok kedalam dosa!

Minggu, 20 Maret 2011

RAHASIA KRISTUS BAGI KITA!

Efesus 3:4

Nas : Ef 3:4 Apabila kamu membacanya, kamu dapat mengetahui dari padanya pengertianku   akan rahasia Kristus
Disini Rasul Paulus berbicara mengenai "rahasia Kristus" yang tersembunyi selama berabad-abad dalam Allah (ayat Ef 3:9 dan untuk menyatakan apa isinya tugas penyelenggaraan rahasia   yang telah berabad-abad tersembunyi dalam Allah, yang menciptakan segala sesuatu ) dan kini diperkenalkan melalui wahyu (ayat Ef 3:3 yaitu bagaimana rahasianya   dinyatakan kepadaku dengan wahyu,  seperti yang telah kutulis di atas dengan singkat.)

Oleh Roh Kudus kepada para rasul dan nabi (ayat Ef 3:5 yang pada zaman angkatan-angkatan dahulu tidak diberitakan kepada anak-anak manusia, tetapi yang sekarang dinyatakan di dalam Roh kepada rasul-rasul dan nabi-nabi-Nya   yang kudus).

Rahasia itu ialah maksud Allah "untuk mempersatukan di dalam Kristus sebagai Kepala segala sesuatu, baik yang di sorga maupun yang di bumi" (Ef 1:10 sebagai persiapan kegenapan   waktu untuk mempersatukan di dalam Kristus   sebagai Kepala segala sesuatu, baik yang di sorga maupun yang di bumi. ), dan untuk memasukkan orang dari semua bangsa dalam janji mengenai hidup dan keselamatan (ayat Ef 3:6; Rom 16:25-26; 2Tim 1:1).

Dari orang Yahudi dan bukan Yahudi Allah menciptakan "dalam Kristus Yesus" (ayat Ef 3:6 yaitu bahwa orang-orang bukan Yahudi, karena Berita Injil, turut menjadi ahli-ahli waris   dan anggota-anggota tubuh   dan peserta dalam janji yang diberikan dalam Kristus Yesus.)
sebuah umat yang baru bagi diri-Nya (Ef 1:4-6; 2:16; 4:4,16; Mat 16:18; Kol 1:24-28; 1Pet 2:9-10).
 bagaimana dengan anda? maukah menjadi bagian didalamnya? menjadi ahli waris kerajaan sorga? jika mau, hari ini anda harus menerima panggilanya! sebab dia sangat mengasihi kita (sch)

Sabtu, 19 Maret 2011

HIDUP DI LUAR KASIH KARUNIA

Galatia 5:4
5:4 Kamu lepas dari Kristus, jikalau kamu mengharapkan kebenaran oleh hukum Taurat;  kamu hidup di luar kasih karunia


Beberapa anggota jemaat di Galatia telah mengganti iman mereka kepada Kristus dengan iman kepada upacara-upacara legalistik dari hukum Taurat (Gal 1:6-7; 5:3). Paulus menyatakan bahwa mereka sudah berada di luar kasih karunia. Hidup di luar kasih karunia berarti terasing dari Kristus
(bd. Yoh 15:4-6 Tinggallah di dalam Aku   dan Aku di dalam kamu.   Sama seperti ranting tidak dapat berbuah dari dirinya sendiri, kalau ia tidak tinggal pada pokok anggur, demikian juga kamu tidak berbuah, jikalau kamu tidak tinggal di dalam Aku.  
15:5 Akulah pokok anggur dan kamulah ranting-rantingnya. Barangsiapa tinggal di dalam Aku dan Aku di dalam dia, ia berbuah banyak,  sebab di luar Aku kamu tidak dapat berbuat apa-apa. 
15:6 Barangsiapa tidak tinggal di dalam Aku, ia dibuang ke luar seperti ranting    dan menjadi kering, kemudian dikumpulkan orang dan dicampakkan ke dalam api lalu dibakar. ) dan meninggalkan prinsip kasih karunia Allah yang membawa hidup dan keselamatan.
Hal ini berarti hubungan dengan Kristus ditiadakan dan tidak lagi tinggal "di dalam Kristus"
Lihat dalam Yoh 15:6;
Perumpamaan ini dengan jelas menunjukkan bahwa Kristus tidak percaya kalau "sekali ranting, selama-lamanya tetap ranting". Sebaliknya, melalui perumpamaan ini Yesus memberikan murid-murid-Nya peringatan yang serius namun penuh kasih bahwa ada kemungkinan orang yang sungguh percaya meninggalkan imannya, tidak tetap tinggal dalam Yesus hingga dicampakkan ke dalam api neraka.
  1. 1) Di dalam ayat ini kita mempunyai prinsip dasar yang menentukan hubungan keselamatan di antara Kristus dan orang percaya; hubungan itu tidak pernah bersifat statis berdasarkan keputusan atau pengalaman di masa lalu. Sebaliknya, hubungan itu progresif sementara Kristus hidup dalam orang percaya dan memberikan hidup ilahi kepadanya (Kol 3:4; 1Yoh 5:11-13;

  2. 2) Perumpamaan ini mengajarkan tiga kebenaran penting:
    1. Tanggung jawab untuk tetap tinggal di dalam Kristus dipikul oleh para muridInilah tanggapan kita terhadap karunia hidup dan kuasa ilahi yang diberikan Allah pada saat pertobatan.
    2. Tinggal di dalam Kristus mengakibatkan Kristus diam di dalam kita terus-menerus (ayat Yoh 15:4), murid akan berbuah banyak (ayat Yoh 15:5), berhasil dalam doa (ayat Yoh 15:7) dan sukacita menjadi penuh (ayat Yoh 15:11).
    3. Dampak dari kegagalan untuk tetap tinggal di dalam Kristus adalah ketidakmampuan untuk berbuah (ayat Yoh 15:4-5), dibuang dari Kristus dan kebinasaan (ayat Yoh 15:2,6).

Jumat, 18 Maret 2011

LAWANMU, SI IBLIS.

1 Petrus 5:8

Sadarlah dan berjaga-jagalah! Lawanmu, si Iblis , berjalan keliling  sama seperti singa   yang mengaum-aum dan mencari orang yang dapat ditelannya.

Perhatikan baik-baik..! Ketika umat manusia jatuh dalam dosa, Mulai pada saat Adam jatuh dalam dosa? Iblis telah menjadi penguasa dunia ini (Yoh 12:31; 14:30; 16:11). Iblis menguasai seluruh dunia (1Yoh 5:19), meronda di bumi, dan menjadi pemimpin dari pasukan roh-roh jahat yang dipakainya untuk memperbudak dan menawan mereka yang di luar Kristus
( baca Ef 2:2 Kamu hidup   di dalamnya, karena kamu mengikuti jalan dunia ini,  karena kamu mentaati penguasa kerajaan angkasa,   yaitu roh yang sekarang sedang bekerja di antara orang-orang durhaka )
Hanya orang percaya telah dibebaskan dari kuasa iblis!
Namun iblis , seperti singa yang mengaum-ngaum, dia tetap menjadi ancaman bagi orang percaya (Mazm 22:14; Yeh 22:25) dan berusaha untuk membinasakan mereka, khususnya melalui pengalaman penderitaan (ayat 1Pet 5:8-10).
Iblis akan secara rohani membinasakan seseorang yang meninggalkan perlindungan Allah.
Oleh iman kita dalam darah Kristus. Bandingkan dengan Wahyu 12:11 Dan mereka mengalahkan  dia oleh darah Anak Domba,   dan oleh perkataan kesaksian  mereka. Karena mereka tidak mengasihi nyawa mereka sampai ke dalam maut),
peperangan rohani kita oleh Roh Kudus (Ef 6:11-18) dan doa-doa kita kepada Allah (Mat 6:13), kita dilengkapi penuh untuk mengalahkan muslihat Iblis (Ef 6:11 Kenakanlah seluruh perlengkapan senjata Allah,   supaya kamu dapat bertahan melawan tipu muslihat Iblis), kita harus melawan iblis dan berdiri teguh dalam iman sebab itu harus kita hadapi!(ayat 1Pet 5:9).  Firman TUHAN katakan dalam (1Yoh 4:4)."Roh yang ada di dalam kamu lebih besar daripada roh yang ada di dalam dunia"
Jadi untuk apa takut pada iblis jika ternyata TUHAN beserta kita, Imanuel!

Kamis, 17 Maret 2011

BERANI SEPERTI DANIEL...?

 Daniel 3:1-18

3:1 Raja Nebukadnezar membuat sebuah patung emas  yang tingginya enam puluh hasta dan lebarnya enam hasta yang didirikannya di dataran Dura di wilayah Babel
3:2 Lalu raja Nebukadnezar menyuruh orang mengumpulkan para wakil raja,   para penguasa, para bupati, para penasihat negara, para bendahara, para hakim, para ahli hukum dan semua kepala daerah,   untuk menghadiri pentahbisan patung   yang telah didirikannya itu.
3:3 Lalu berkumpullah para wakil raja, para penguasa, para bupati, para penasihat negara, para bendahara, para hakim, para ahli hukum dan semua kepala daerah, untuk menghadiri pentahbisan patung yang telah didirikan raja Nebukadnezar itu. 

Nebukadnezar mungkin bertindak dengan sombong karena, sebagaimana dinyatakan melalui Daniel (Dan 2:37-38), dia menjadi kepala emas dari patung di dalam mimpinya itu. Kerajaan Nebukadnezar baru berkuasa dan dia niscaya berusaha memakai agama untuk memperteguh persatuan banyak propinsi yang ditambahkan kepada kerajaannya; ia menuntut penyembahan patung dirinya sebagai sarana meningkatkan kesetiaan kepada dirinya. Ia bukan pemimpin dunia yang pertama atau untuk terakhir yang berusaha untuk memakai agama bagi tujuan-tujuan politik atau untuk meninggikan dirinya.

Atas permintaan Daniel, ketiga kawannya diangkat oleh raja kepada kedudukan yang bertanggung jawab di dalam pemerintahan Babel, sedangkan Daniel melayani di istana raja (Dan 2:49). Daniel mungkin tidak hadir di antara para pejabat yang diperintahkan untuk sujud menyembah patung emas itu; ia mungkin mengadakan perjalanan keliling negeri untuk raja saat itu, atau tanggung jawabnya mungkin berbeda dengan mereka yang disebut dalam ayat ini.

Sekalipun Alkitab mengajarkan kita untuk menaati, menghormati, dan mendoakan mereka yang memerintah di atas kita (Rom 13:1-7; 1Tim 2:1-2; 1Pet 2:13-17), kewajiban terutama kita adalah kepada Allah sendiri. Jikalau kita menaati hukum terbesar yang terutama -- mengasihi Allah esa dan benar sejati dengan segenap hati, jiwa, pikiran, dan kekuatan kita (Ul 6:5; Mat 22:37-38) -- kita tidak boleh menyembah atau memberi penghormatan ilahi kepada dewa palsu manapun atau patung apa pun yang melambangkan dewa.

Sindiran iri hati para peramal dan ancaman-ancaman penuh kemarahan dari raja Nebukadnezar tidak menakuti ketiga pemuda ini untuk memperlunak pendirian pribadi mereka. Mereka malah memberikan kesaksian yang berani dan sangat terus-terang tentang kesetiaan mereka kepada satu-satunya Allah yang benar. Mereka mempunyai pengharapan dan iman yang terpaut pada Dia yang adalah perlindungan dan kekuatan mereka (Mazm 46:2; 56:5). Mereka juga tahu bahwa murka Allah terhadap dosa dan ketidaktaatan jauh lebih hebat daripada kemarahan manusia (bd. pasal Im 26:1-46; Ul 28:1-68). Jadi, sebagai ungkapan iman yang kokoh, kepercayaan mutlak dan kesetiaan penuh kepada Allah, mereka mengatakan, "seandainya Ia tidak menolong." Mereka memiliki iman yang mengandalkan dan menaati Allah tanpa menghiraukan akibat-akibatnya. Ketaatan dan kepercayaan yang tabah kepada Allah, dan bukan terutama pengalaman kebebasan, memberikan bukti sejati iman alkitabiah. Sebagaimana banyak orang kudus dalam Alkitab, iman ketiga sahabat ini diuji amat sangat. Setelah melihat keadaan ini, bagaimana dengan kita? Di dalam dunia kita, sebagai Anak Allah sering diperhadapkan dengan keadaan-keadaan/ situasi seperti Daniel. Apakah Anda mau bertahan dalam Iman kita seperti daniel? (Sch)

Rabu, 16 Maret 2011

APA PANGGILANMU...?

Yunus 1:1-17
1:1 Datanglah firman TUHAN kepada Yunus   bin Amitai, demikian:
1:2 "Bangunlah, pergilah ke Niniwe,  kota yang besar itu, berserulah terhadap mereka, karena kejahatannya telah sampai kepada-Ku."  
1:3 Tetapi Yunus bersiap untuk melarikan diri ke Tarsis ,   jauh dari hadapan TUHAN; ia pergi ke Yafo  dan mendapat di sana sebuah kapal, yang akan berangkat ke Tarsis. Ia membayar biaya perjalanannya, lalu naik kapal itu untuk berlayar bersama-sama dengan mereka ke Tarsis, jauh dari hadapan TUHAN....

Dalam pembacaan kita malam ini kita belajar dari Yunus yang lari dari perintah TUHAN, Yunus mengingkari panggilan TUHAN. Yunus dipanggil Allah untuk mengingatkan Niniwe tentang hukuman-Nya atas kota itu karena dosa-dosa mereka. Niniwe adalah ibu kota Asyur, suatu bangsa yang amat fasik, kejam dan dursila (lih. Nah 1:11; 2:12-13; Nah 3:1,4,16,19). Israel membenci orang Asyur dan memandang mereka sebagai ancaman besar.
Malam ini Firman Tuhan mengingatkan kita untuk tidak lari dari panggilan TUHAN atas diri kita, seberapa kecil pelayanan yang telah kita kerjakan, mungkin bagi orang lain tidak ada artinya/ diremehkan namun hal itu memiliki arti yang besar bagi TUHAN. Dan apabila kita mau setia maka penyertaan TUHAN akan dinyatakan dalam kehidupan kita. Selamat Melayani, Tuhan Yesus Memberkati

BERPEGANG PADA JANJI TUHAN

Hakim-hakim 2:1

Lalu Malaikat TUHAN pergi dari Gilgal ke Bokhim dan berfirman: "Telah Kutuntun kamu keluar dari Mesir dan Kubawa ke negeri yang Kujanjikan dengan bersumpah kepada nenek moyangmu, dan Aku telah berfirman: Aku tidak akan membatalkan perjanjian-Ku dengan kamu untuk selama-lamanya,

TUHAN begitu setia didalam kehidupan kita, janjiNya bagi kita selalu ditepati. Hanya kadang kita tidak sabar menantikan waktu TUHAN, Kita sering bertindak sendiri menurut keinginan kita atau pikiran kita sendiri yang justru membuat kita tidak dapat melihat karya TUHAN dalam kehidupan kita. Sering kita terjerumus dengan cita-cita besar yang kita buat sendiri dengan tanpa melibatkan dan bersandar pada TUHAN.

Pada pagi hari ini firman TUHAN mengingatkan kita untuk tetap berpegang pada janji dan perintah TUHAN dan tidak berjalan menuruk kehendak dan pikiran kita ( Hak 2:2) maka DIA akan menepati setiap JANJINYA didalam kehidupan kita (Sch)